Saham BUMI-Trimegah Ngamuk Emiten Besi Bekas Kena ARB

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten batu bara Grup Bakrie PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan emiten sekuritas PT Trimegah Sekuritas Indonesia (TRIM) menjadi top gainers pada paruh pertama perdagangan hari ini, Senin (4/10/2021).
Sementara, saham emiten yang bergerak di bisnis jual beli besi bekas dan kapal bekas PT Optima Prima Metal Sinergi Tbk (OPMS) menjadi pemuncak top losers setelah ambles hingga batas auto rejection bawah (ARB) 7%.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil melesat tinggi dan menembus level psikologis 6.300 hingga siang ini. IHSG terdongkrak 1,50% ke posisi 6.322,44 pada penutupan sesi I perdagangan Senin (4/10).
Menurut data BEI, ada 305 saham naik, 193 saham merosot dan 155 saham stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 10,71 triliun dan volume perdagangan mencapai 24,49 miliar saham.
Investor asing pasar saham ramai-ramai masuk ke Indonesia dengan catatan beli bersih asing mencapai Rp 1,19 triliun di pasar reguler. Sementara, asing mencatatkan jual bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 73,41 miliar.
Berikut 5 saham top gainers dan losers sesi I hari ini (4/10).
Top GainersBumi Resources (BUMI), saham +26,47%, ke Rp 86, transaksi Rp 247,0 M
Trimegah Sekuritas Indonesia (TRIM), +22,64%, ke Rp 390, transaksi Rp 68,4 M
Merdeka Copper Gold (MDKA), +13,82%, ke Rp 2.800, transaksi Rp 192,8 M
Lippo Karawaci (LPKR), +13,64%, ke Rp 175, transaksi Rp 59,3 M
Summarecon Agung (SMRA), +9,70%, ke Rp 905, transaksi Rp 83,2 M
Optima Prima Metal Sinergi (OPMS), saham -6,94%, ke Rp 161, transaksi Rp 8,6 M
Indo Oil Perkasa (OILS), -6,84%, ke Rp 354, transaksi Rp 14,7 M
Arkha Jayanti Persada (ARKA), -6,41%, ke Rp 73, transaksi Rp 13,0 M
Cahaya Bintang Medan (CBMF), -6,00%, ke Rp 94, transaksi Rp 9,6 M
DMS Propertindo (KOTA), -4,55%, ke Rp 147, transaksi Rp 32,7 M
Mengacu pada daftar di atas, saham BUMI berhasil melonjak 26,47% ke Rp 86/saham, melanjutkan kenaikan pada 2 hari sebelumnya. Dalam sepekan saham BUMI melejit 53,57% dan sebulan terkerek naik 53,57%.
Kenaikan saham BUMI bersamaan dengan mayoritas saham batu bara raksasa lainnya, melanjutkan tren kenaikan beberapa waktu terakhir di tengah reli lonjakan harga batu bara yang kembali mencetak rekor baru.
Menurut data Refinitiv, sejak akhir 2020 (year-to-date), harga si batu hitam melesat 170,81%. Rasanya tidak ada komoditas lain yang harganya melesat setinggi itu.
Pada perdagangan akhir pekan lalu, harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) tercatat US$ 228/ton. Melonjak 4,59% dari hari sebelumnya sekaligus menjadi rekor tertinggi setidaknya sejak 2008.
Selama sepekan terakhir, harga batu bara naik 17,27% secara point-to-point. Dalam sebulan ke belakang, kenaikannya mencapai 26,74%.
Bersama saham BUMI, saham TRIM juga melesat tinggi 22,64% ke Rp 390/saham, setelah 2 hari terbenam di zona merah.
Kenaikan harga saham TRIM hari ini terjadi di tengah kabar bahwa konsorsium yang dipimpin Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk (ADRO) Garibaldi 'Boy' Thohir mengumumkan akan mengambil alih saham perusahaan dari Advance Wealth Finance Ltd.
Berdasarkan pengumuman di sebuah koran nasional, Senin ini (4/10), Boy Thohir mengatakan pihaknya sudah meneken term sheet yang belum mengingat dalam rangka rencana pengambilalihan saham TRIM.
Konsorsium Boy Thohir berencana membeli 3.500.000.000 saham milik Advance di TRIM yang merupakan 49,23% dari seluruh saham yang dikeluarkan oleh TRIM yang apabila diselesaikan maka akan mengakibatkan perubahan pengendalian atas perusahaan sekuritas ini.
"Tujuan dari rencana pengambilalihan ini adalah untuk investasi dan pengembangan bisnis konsorsium Boy Thohir di pasar modal Indonesia," tulis Boy Thohir, dikutip Senin ini (4/10).
Berbeda nasib, saham OPMS ambles hingga ARB 6,94% ke Rp 161/unit. Sebelumnya, saham OPMS sempat anjlok 6,63% pada Kamis (30/9) dan terjungkal 5,46% pada Jumat (1/10).
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
0 Response to "Saham BUMI-Trimegah Ngamuk Emiten Besi Bekas Kena ARB"
Post a Comment