Ribuan Pekerja Terampil Tetap Tak Bisa ke Australia Meski Ada Visa

Hansanul Bunna Khan tak bisa melupakan momen berharga ketika impian kehidupan baru di Australia tiba-tiba terbentang di hadapannya.

"Momentum emas itu adalah ketika saya menerima email itu," ujar ayah satu anak asal Bangladesh, dengan suaranya yang sedikit bergetar.

"Semua kemungkinan [terbentang luas]," kata Hansanul kepada ABC.

Setelah bertahun-tahun berupaya pindah ke Australia, Hansanul yang bekerja sebagai administrator proyek di Dhaka, akhirnya berhasil mendapatkan visa pekerja terampil regional.

Ini adalah salah satu jenis Visa Australia yang cukup populer bagi kalangan profesional yang ingin migrasi ke Australia.

Syaratnya terbilang cukup sederhana.

Jika Hansanul menghabiskan minimal dua tahun di bagian tertentu dari wilayah regional Australia, dia akan berhak mengajukan permohonan menjadi penduduk tetap.

Tetapi harapan dan impian keluarga ini, seperti banyak tenaga profesional lain di seluruh dunia, telah dihancurkan oleh pandemi COVID-19.

Kini hanya mengandalkan tabungan

Setelah sempat menjalani tugas singkat di Australia, Hansanul kembali ke Bangladesh bersama keluarganya pada tahun 2019 untuk membantu orang tuanya yang sakit. Ia juga membantu adik perempuannya yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga dan perceraian yang menyakitkan.

Lihat Juga

Kemudian dunia berubah akibat pandemi.

Pada 18 Maret 2020, hanya dua minggu sebelum Hansanul dijadwalkan naik pesawat kembali ke Australia, perbatasan telah ditutup karena pandemi.

Hampir satu setengah tahun kemudian dia masih terjebak di Dhaka bersama keluarganya. Mereka kini hanya mengandalkan tabungan.

Hansanul telah 18 kali mengajukan pengecualian perjalanan untuk kembali ke Australia. Tapi selalu ditolak.

Hal ini sangat berdampak pada dirinya dan keluarganya.

Saat waktu berlalu tanpa adanya tanda-tanda pembukaan perbatasan, pukulan yang keras perlahan mulai dialaminya.

"Tahun lalu sekitar bulan Agustus, saya sangat stres sehingga saya harus ke dokter untuk mendapatkan konseling," kata Hansanul.

"Saya masih menggunakan obat anti-stres, untuk menjaga kestabilan diri. Saya harus kuat di depan orangtua, istri, dan anak saya," katanya.

Dia mengaku lebih mengkhawatirkan putranya, Nayel, serta istrinya, Tashfia.

0 Response to "Ribuan Pekerja Terampil Tetap Tak Bisa ke Australia Meski Ada Visa"

Post a Comment