Imbas Pandemi Utang Negara Naik Jadi Rp6625 T pada 2020

Menteri Keuangan Sri Mulyani mencatat utang pemerintah sebesar Rp6.625,4 triliun per 31 Desember 2020. Angka itu naik 24 persen dari utang periode yang sama tahun sebelumnya.
Ani, sapaan akrabnya, menjabarkan utang pemerintah tersebut terdiri dari kewajiban jangka pendek sebesar Rp701,6 triliun dan kewajiban jangka panjang sebesar Rp5.923,8 triliun.
"Terdapat peningkatan kewajiban pemerintah pada 2020 yang sebagian besar berasal dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) yang digunakan terutama untuk mendanai pelaksanaan Program PCPEN (Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional)," jelas Ani pada rapat paripurna DPR RI, Kamis (15/7).
Dari sisi aset, Sri Mulyani mencatat aset pemerintah sebesar Rp11.098,6 triliun atau naik 6 persen dari aset per 31 Desember 2019.
Aset pemerintah terdiri dari aset lancar sebesar Rp665,1 triliun, investasi jangka panjang sebesar Rp3.179 triliun, aset tetap sebesar Rp5.976 triliun, piutang jangka panjang sebesar Rp59,3 triliun, serta aset lainnya sebesar Rp1.225,1 triliun.
Sementara itu, ekuitas per 31 Desember 2020 dibukukan sebesar Rp4.473,2 triliun atau turun 12,7 persen dari catatan 31 Desember 2019.
"Neraca pemerintah per 31 Desember 2020 terdiri dari aset sebesar Rp11.098,6 triliun, kewajiban sebesar Rp6.625,4 triliun, dan ekuitas sebesar Rp4.473,2 triliun," ujarnya.
[Gambas:Video CNN]
(wel/sfr)
0 Response to "Imbas Pandemi Utang Negara Naik Jadi Rp6625 T pada 2020"
Post a Comment